CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Cerita tentang gerimis

http://ceritagerimisdanhujan.blogspot.com
blog ini dibuat sebagai awal dari sebuah status kehidupan baru, singel. yupz, sebuah pilihan untuk menjadi seorang singel setelah rancangan mimpi indah yang dirajut bersama selama 5 tahun 11 bulan 22 hari.

nyesel? jelas.
kecewa? udah pasti.

tapi hidup ga berhenti saat itu. waktu terus berjalan. Blog ini lahir sebagai peringatan sakit hati itu. menjadi lembaran hidup baru karena wanita itu diciptakan dengan kelembutan dan kekuatan yang berbanding lurus.

Gerimis selalu mengawali setiap hadirnya hujan, but not only juga karena terkadang hujan deras tiba-tiba datang tanpa ada tanda yang mengawalinya.

Mungkin itu juga yang mengawali niatan untuk memulai menulis blog ini 'cerita gerimis dan hujan' dua hal yang tak bisa dipisahkan namun dapat datang sendiri-sendiri juga.

Semoga awalan ini menjadi hal yang baik nantinya.
Semoga.


Monday, 29 October 2012

Good Bye Father

Sebuah berita mengejutkan mampir ke hape smart itu,
"Mon,Bapak meninggal.."
hah?! kesadaranku langsung full saat itu juga. Bapak yang selalu mendukung perjalanan kisah ku dulu,yang selalu memberikan wejangan mengenai istri terbaik...
#bukan... dia bukan papah ku. aku tidak memiliki hubungan darah dengan beliau. dia ayah dari mantan tunanganku.
sepanjang aku mengenalnya,Bapak begitu menyayangiku.Bapak begitu perhatian. Bapak yang begitu mengharapkan aku menjadi bagian dari keluarganya. ketika ibu menentang hubungan kami semasa berbalut seragam SMA, dengan santai bapak hanya bilang, "selama masih bisa bertanggung jawab satu sama lain,apa salahnya. toh,mereka sudah dewasa.."

Bapak bukan bagian dari keluargaku,tapi beliau yang selalu aku ingat. Iya,ada perasaan mengganjal dalam hati ini. aku ingin kesana. bertemu bapak.. tapi aku ga bisa. :(
Jingga hanya memberikan sebaris pesan saat aku memberitahu kabar duka itu,
"Disini kedewasaan kamu di uji non.. kamu harus bisa ngelaluinnya.."

bukan hal mudah ketika Jingga mengatakan itu. Aku paham. Dia juga pada posisi yang sulit,dia menerima aku apa adanya. menerima kondisi ku yang masih labil. Bukan meragukan hubungan kami,tapi aku justru lebih merasa ada hal yang harus kami bicarakan.

Jingga...
Aku menyayangimu tulus dari hati. saat kamu bisa menerima keadaan ini,keadaan keluarga ku yang ajaib,itu jauh lebih hebat dari apapun dan siapapun...
 salam mO.oca d",b.v

0 komentar:

Post a Comment