CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Cerita tentang gerimis

http://ceritagerimisdanhujan.blogspot.com
blog ini dibuat sebagai awal dari sebuah status kehidupan baru, singel. yupz, sebuah pilihan untuk menjadi seorang singel setelah rancangan mimpi indah yang dirajut bersama selama 5 tahun 11 bulan 22 hari.

nyesel? jelas.
kecewa? udah pasti.

tapi hidup ga berhenti saat itu. waktu terus berjalan. Blog ini lahir sebagai peringatan sakit hati itu. menjadi lembaran hidup baru karena wanita itu diciptakan dengan kelembutan dan kekuatan yang berbanding lurus.

Gerimis selalu mengawali setiap hadirnya hujan, but not only juga karena terkadang hujan deras tiba-tiba datang tanpa ada tanda yang mengawalinya.

Mungkin itu juga yang mengawali niatan untuk memulai menulis blog ini 'cerita gerimis dan hujan' dua hal yang tak bisa dipisahkan namun dapat datang sendiri-sendiri juga.

Semoga awalan ini menjadi hal yang baik nantinya.
Semoga.


Friday 28 November 2014

7/24

Happy 28 days jingga.
Setiap bulan di tanggal 28 aku selalu menegaskan padanya bahwa kami telah bersama selama 28 hari setiap bulannya. Jangan ditanya tahunnya jangan ditanya apa statusnya. Yang jelas kita menjalani ini karena suka. Iya sukaaaaaa banget. Aku ga begitu tau dia suka menjalaninya atau ga. Yang jelas aku tau,dia ga akan pernah bisa melupakan aku.

Tanggal 28 yang lalu tepat di akhir tahun 2014,dia akhirnya berani memintaku di hadapan keluarga dan sesepuh. Dengan sedikit kemewahan yang menurutku berlebihan. Mungkin itu cara ayah untuk memuliakan para tamu agung nya. Well,saat ini ada benda baru yang melingkar di jari manis tangan kiriku. Meski dalam pelaksanaannya aku sendiri masih menyimpan perasaan lain. Doaku hanya semoga allah menjadikan dia imam yang pantas untukku dan anak anakku kelak.

Ada 3 syarat yang aku ajukan untuk memerima lamaran nya, aku mengajukan bukan tanpa alasan,ini adalah sebuah kesepakatan. Mou yang masa berlakunya seumur sisa hidup.
1. Aku mau kamu jadi imam solat keluarga kita,saling mengingatkan dalam setiap kewajiban dan hak.
2. Aku mau kita tinggal di lingkungan yang memiliki syariat islam,
3. Selama aku masih mampu mengurus semua urusan pribadimu,aku tidak ingin ada wanita lain yang bukan muhrim ada dihidupmu. Aku tidak mau berbagi hati dan ranjang. Aku tidak ingin ada poligami dalam hidup rumah tangga kita.

Mou itu seharusnya aku kirimkan kemarin,tapi sepertinya harus melalui pesan lisan kepadanya. Bukankah calon mempelai wanita berhak meminta sesuatu pada calonnya?

#mon..

Aku hanya belajar menerima untuk setelah itu bisa melupakan. Melupakan yang seharusnya bukan menjadi takdirku,melupakan yang seharusnya bukan takdirnya.

Terima kasih untuk pertemuan senja yang telah dilakukan,terima kasih atas pertemuan jingga. Terima kasih untuk semua yang telah banyak berkontribusi dalam acara yang lalu. Terima kasihhhhj yang sangat dalam. Mama,papa,ibu,bapak,mama mertua,papa mertua,kakak,adik,sepupu,kerabat dekat. Terima kasih sangat.

Salam mO.oca

Thursday 27 November 2014

Apa kabar kamu?

Mungkin memasuki usia seperempat abad menjadikan pikiran makin tidak rasional. Kalo dulu ada batasan jelas antara benar dan salah,kemudian memasuki ritme hidup dimana ada golongan abu abu,saat ini rasanya aku sedang masuk ke ritme mencari kebenaran untuk suatu tindakan yang jelas salah jika diukur logika. Mengingat tentang logika,kalo aku mah jadi ingat pelajaran matematika dulu. Ada pembahasaan matematika yang  aku suka tentang logika,pembahasan tentang benar dan salah,cuma pada saat ada pembahasan itu terkadang kita terjebak pada pencarian kebenaran.
Uffhh...
#ada yang mau disampaikan mon?

Iya,ada perasaan yang harus aku sampaikan. Kamu tau kenapa aku tak memilih awan untuk tetap menemaniku? Itu karena dia tak bisa memberikan kegombalan yang kadang masih aku rindukan. Aku sedang mengalami sesi kesepian. Padahal saat ini seharusnya aku bisa menulis tentang cerita kebahagiaan. Jingga hadir kembali menawarkan cerita indah. Aku bahagia. Sungguh luapan kebahagiaan itu tak bisa aku ungkapkan.
# ada yang mau kamu sampaikan mon?

Dalamnya laut dapat diukur,sayangnya dalamnya hati cuma kita dan pencipta yang tau. Ungkapannya mungkin lebih tepat ketika kita mengingat mbah grandong sujiwo tedjo,kita bisa memilih untuk menikahi siapa,cuma kita ga akan pernah tau kita mencintai siapa. Adil? Hanya Tuhan yang bisa berlaku adil,kita hanya bisa berusaha untuk berlaku adil. Selanjutnya selalu ada kerikil berbentuk keritikan pedas atau justru kaum pro yang mendukungnya. Cuma satu alasan yang mau aku ungkapkan disini. Aku jadi teringat kenapa aku begitu mencintai sosok jingga. Pernah ada bayangan orang lain yang tak bisa aku kejar disana. Perbedaannya terlalu jauh. Seorang kawan malah mencoba mengingatkan,"kalo lo masih siap ketemu dia,lo harus ngejauhin perasaan lo. Lo inget,masih banyak cowo di luar sana yang sepadan!"
Banyak memang yang mengejarku,tapi yang sekedar main- main pun tak kalah banyak. "sadar cuyyy,lo pikir dia serius sama lo? Lo cuma lagi kesepian,tau-tau ada sosok yang dateng lagi"
Entah. Semoga saja perasaan ini tak lagi berkembang. Mungkin dia hanya menganggapku sebagai anaknya. Who know?

Salam mO.oca
"ujian sebelum melangkah ke tanah yang spesial kadang lebih tajam dari tebing sekali pun. Harmoni antara pikiran,iman dan kemaluan. Finalnya cuma ada di kamu"