Happy 28 days jingga.
Setiap bulan di tanggal 28 aku selalu menegaskan padanya bahwa kami telah bersama selama 28 hari setiap bulannya. Jangan ditanya tahunnya jangan ditanya apa statusnya. Yang jelas kita menjalani ini karena suka. Iya sukaaaaaa banget. Aku ga begitu tau dia suka menjalaninya atau ga. Yang jelas aku tau,dia ga akan pernah bisa melupakan aku.
Tanggal 28 yang lalu tepat di akhir tahun 2014,dia akhirnya berani memintaku di hadapan keluarga dan sesepuh. Dengan sedikit kemewahan yang menurutku berlebihan. Mungkin itu cara ayah untuk memuliakan para tamu agung nya. Well,saat ini ada benda baru yang melingkar di jari manis tangan kiriku. Meski dalam pelaksanaannya aku sendiri masih menyimpan perasaan lain. Doaku hanya semoga allah menjadikan dia imam yang pantas untukku dan anak anakku kelak.
Ada 3 syarat yang aku ajukan untuk memerima lamaran nya, aku mengajukan bukan tanpa alasan,ini adalah sebuah kesepakatan. Mou yang masa berlakunya seumur sisa hidup.
1. Aku mau kamu jadi imam solat keluarga kita,saling mengingatkan dalam setiap kewajiban dan hak.
2. Aku mau kita tinggal di lingkungan yang memiliki syariat islam,
3. Selama aku masih mampu mengurus semua urusan pribadimu,aku tidak ingin ada wanita lain yang bukan muhrim ada dihidupmu. Aku tidak mau berbagi hati dan ranjang. Aku tidak ingin ada poligami dalam hidup rumah tangga kita.
Mou itu seharusnya aku kirimkan kemarin,tapi sepertinya harus melalui pesan lisan kepadanya. Bukankah calon mempelai wanita berhak meminta sesuatu pada calonnya?
#mon..
Aku hanya belajar menerima untuk setelah itu bisa melupakan. Melupakan yang seharusnya bukan menjadi takdirku,melupakan yang seharusnya bukan takdirnya.
Terima kasih untuk pertemuan senja yang telah dilakukan,terima kasih atas pertemuan jingga. Terima kasih untuk semua yang telah banyak berkontribusi dalam acara yang lalu. Terima kasihhhhj yang sangat dalam. Mama,papa,ibu,bapak,mama mertua,papa mertua,kakak,adik,sepupu,kerabat dekat. Terima kasih sangat.
Salam mO.oca